Peluang
bisnis budidaya cacing sutra kian terbuka seiring maraknya budidaya ikan air
tawar. Cacing sutra merupakan salah satu pakan favorit ikan, terutama ikan air
tawar. Cacing ini memiliki kandungan gizi dan protein tinggi, sehingga mampu
mempercepat pertumbuhan ikan.
Maraknya pengembangan budidaya ikan mendorong tingginya permintaan cacing sutra. Tak heran, banyak orang kini tertarik mengembangkan usaha budidaya cacing yang memiliki nama latin tubifex ini.
Maraknya pengembangan budidaya ikan mendorong tingginya permintaan cacing sutra. Tak heran, banyak orang kini tertarik mengembangkan usaha budidaya cacing yang memiliki nama latin tubifex ini.
Salah
seorang pebudidaya cacing sutra adalah Aris asal Yogyakarta. Ia sudah
membudidayakan cacing sutra sejak tahun 2009. “Budidaya cacing sutra masih menggiurkan
karena banyak permintaan dari para pebudidaya ikan,” ujarnya.
Aris
memiliki lima kolam budidaya cacing sutra. Masing-masing kolam memiliki ukuran
3 meter (m) x 3 m. Dalam sebulan, ia bisa memanen cacing sutra sebanyak dua
kali.
Setiap
panen bisa menghasilkan 180 liter hingga 300 liter cacing sutra. Cacing
tersebut dijual seharga Rp 45.000 per liter. Namun, kadang harga bisa di bawah
itu, tergantung harga pasar. “Harga cacing ini memang fluktuatif,” ujarnya.
Aris
bisa meraup omzet sekitar Rp 15 juta per bulan. Sebagian besar pelanggannya
berasal dari daerah Yogyakarta dan sekitarnya.
Menurut
Aris, sebagian besar konsumennya merupakan para pebudidaya ikan air tawar.
Kadang, ia juga kerap mendapatkan pesanan dari pemasok pakan ikan. Tapi,
jumlahnya tidak setinggi permintaan dari para pebudidaya ikan.
Sukses
beternak cacing sutra juga dirasakan Masturo di Jakarta. Sebelum terjun ke
usaha ini, ia membudidayakan ikan lele. Dari budidaya lele inilah ia melihat
tingginya permintaan cacing sutra.